Pembantu Rumah Tangga!
Profesi yang mungkin
bagi sebagian orang merupakan profesi gak penting, identik dengan kebodohan,
sekolah yang rendah, pendidikan gak mutu, jorok, ingusan, dekil, bau, bisa
disuruh semaunya, dll. Pembantu rumah tangga juga seseorang yang sukanya
ngemis, mau di perlakukan gimana aja dan orang yang gampang di bodohin.
Hey kawan….!!! Sejelek
itukah pikiranmu tentang seorang Pembantu Rumah Tangga. Seburuk itukah persepsi
kamu tentang seorang PRT yang selalu identik dengan keburukan dan kebodohan?
Heemmmm,,,,,
Ok.. Kenyataan saja,
Dimulai dari pembantu itu sendiri, dia adalah orang yang memang kebanyakan gak
mampu untuk sekolah, gak melanjutkan sekolah, atau memang orang yang
bercita-cita hanya sebagai pembantu rumah tangga. Kerja di rumah orang-orang
yang membutuhkan seorang yang bisa membantu mengerjakan pekerjaan rumah yang
mungkin gak bisa dikerjakan ketika orang tersebut sedang bekerja ke kantor.
Yang perlu di catat adalah :
Pembantu Rumah Tangga
adalan Orang yang membantu pekerjaan rumah tangga yang gak bisa di
kerjakan oleh pemilik rumah karena terlalu besar mungkin, terlalu mewah
mungkin, dan yang pasti gak bisa mengatasi sendiri pekerjaan tersebut.
Namun nyatanya tak
begitu, Pembantu rumah tangga sering di salah artikan oleh majikan yang gak
bertanggung jawab, majikan yang dengki, majikan yang malas, majikan yang gak
tau diri dan majikan yang suka semena-mena dengan perlakuannya yang terkesan
seenaknya sendiri.
Tunggu dulu.. Tahan
emosi anda para majikan. Jika anda bukan termasuk kriteria yang saya sebut di
atas, anda seharusnya tidak akan marah. Anda mengerti kan maksud saya,
Terimakasih.
Kenapa saya bialang begitu? Ini alasan saya :
- Majikan yang malas:
Dia yang selalu menyuruh
APAPUN, itu di kerjakan oleh
pembantunya.
Contoh
kasus :
"Nem ambilin tisu donk" *inem yang lagi
mengepel, naruk tu kain pel, ambil deh tisu. (dalam hati inem, ngapain pake
tisu, biasanya juga pake kain pel :p.)
Dipikir
pake logika saja, kenapa sih untuk hal hal sekecil itu enggak di lakukan
sendiri, Pantas jika anda orang lumpuh yang gak bisa nggerakin tangan dan kaki,
Hanya mulut saja yang bisa berucap, saya bisa memakluminya. Jangan marah, iya
apa enggak ?
- Majikan yang Gak tau diri:
Contoh
kasus :
Ini
dari pengalaman inem lagi. Jam 11 malam, inem baru aja mau merebahkan dirinya
di kasur setelah seharian bekerja ini itu tanpa tau sedikitpun dunia luar. Baru
saja menutup pintu kamar dan dari luar ia mendengar.
"Inemmmmmmmmmm..........."
ni ada koko numpahin aer"
Astagfirullah....
Si Inem langsung duduk, berdiri dan bergegas pergi ke kamar anak majikan,
jam 11 malam itu ya, waktunya siapapun beristirahat termasuk pembantu, manusia
itu, bukan robot yang kalo di banting gak bakalan nangis, manusia itu.. punya
kesabaran, capek, kesal. iya itu manusia itu Inem itu (kok diulang-ulang, kok
diulang-ulang :D).
"Nem
itu yang bersih ya, jangan sampe ada airnya, nanti koko bisa kepleset! *majikan
sambil pencet-pencet remot tivi*, sementara dalam hati Inem pengen bikin ambruk
tu meja tivi :p.
Tunggu,
jangan berfikir masak ada sih orang kayak gitu, Banyak!! Buanyak banget!! sudah
jangan komentar dulu, biar saya lanjutkan nulisnya.
Hanya
mengepel tumpahan air saja dia harus memanggil orang yang di anggapnya
pembantu, sudah jangan banyak menyangkal, majikan itu jelas-jelas udah gak tau
diri banget!. Saya yakin pembaca tahu apa yang saya maksud, kita sudah sama
sama dewasa bukan :).
- Majikan yang Dengki.
Apapun
kebaikan pembantu, ibadah, sholat, ngaji, baca, dan hal-hal yang membuat dia
lebih maju, akan jadi sebuah masalah berat untuk sang majikan. Dia akan
menyibukkan pembantu dengan pekerjaan rumah yang gak penting dan membuat
pembantu gak ada waktu untuk itu. Atau tak pernah membiarkan koran, buku dan
apapun yang bisa di baca sambil duduk istirahat itu sampe di pegang oleh
pembantu. Emang masih ada orang kayak gitu, Banyak!! Buanyakkkk banget!!
- Majikan Ngerti,
Hehe..
gak baik donk saya nulis tentang karakter majikan tapi saya gak menganggap
majikan yang baik dan mengerti. Beliau akan menyuruh apapun untuk membuat
pembantunya maju. Al-qur'an dia kasih, mukenah di beri, koran di suruh baca,
istirahat silahkan. Makanan sama sama makan, di ajak sharing, komunikasi, dan
semuanya di cukupin. Emang ada orang kayak gitu, Banyakkkkkkkkk Banyakkkkk
banget, dan Semoga Allah selalu menjaga rezeki majikan yang seperti ini.
Menjaga kesehatannya dan menjaga semua yang ia miliki agar mendapat banyak
keberkahan :).
Lalu kenapa saya hari
ini menulis tentang Pembantu Rumah Tangga. Saya ini seorang pembantu lho.. *gak
tanya ya.. ya sudah saya ngasih tau :p*. Saya orang yang dulu bodoh, gak ngerti
komputer, gak ngerti mouse, gak bisa ini itu. Tapi saya mau belajar, saya
selalu pengen tahu, dan saya ingin mengerti dan bisa hidup maju.
Gak semua pembantu itu bodoh, dia akan semakin bodoh
jika nemu bos yang gak baik seperti itu. Hey Boss!! Jika anda memang orang yang
pandai dan berilmu, anda tidak akan membiarkan pembantu anda tetap bodoh. Anda
adalah bos yang gagal menjadi bos jika anda membuat pembantu anda keluar dari
rumah anda semakin bodoh dan Oon, Selamat! Anda gagal menjadi seorang boss.
Saya nemu 4 Boss yang gagal menjadi Boss, kasian mereka :D.
"Kenapa ? Saya bisa memimpin perusahaan dengan
baik, memberi gaji mereka dengan cukup pantas."
Tapi anda lupa, anda tidak pernah memberi mereka
ilmu kepada orang yang justru berjasa banyak untuk anda dan keluarga anda.
Bagaimana mungkin baju bisa rapi sendiri, bagaimana mungkin makanan bisa mateng
sendiri di rumah, jelaskan kepada saya, bagaimana mungkin ?!
Dan karena Orang yang berfikiran maju gak akan
membiarkan kebodohan mewarnai negri. Boro-boro Negri deh, lah wong di dalam
rumah saja kebodohan bertebaran dimana mana. Pembantu seperti saya aja bisa
bilang begini, Anda yang berpendidikan tinggi, yang berilmu tinggi, sekolah di
luar negri, sudah S2, S3, Doktor, Insinyur atau setinggi itu tidak jauh
lebih mengerti andakan dari pada saya
Jangan marah jika gak merasa menjadi seorang Boss
yang gagal, Ini kenyataan, simpan emosi anda dan biarkan pikiran anda bekerja
dengan baik, sudah bisa ? Trimakasih :). Jikapun anda kepengen marah, marah
saja sama diri sendiri.
Menurut saya dan pengalaman saya, Pengalaman jadi
pembantu maksudnya :D. Eh Inuel kok gak malu sih?. Saya gak akan pernah malu
dengan kehidupan saya dan apa yang telah saya jalani, Pengalaman akan membuat
kita belajar, mengerti dan memahami diri sendiri juga orang lain.
Pembantu dan Boss adalah satu kesatuan yang gak bisa
di pisahkan. Gak bakalan ada seorang Boss tanpa adanya pembantu. Kita hidup
saling membutuhkan dan seharusnya pula kita saling menghargai satu sama lain.
Ok mungkin gak akan mudah bagi orang yang jiwanya itu terbiasa dengan hidup
mewah, teman yang "wah" dan kumpulannya orang-orang hebat.
Masak iya sih kita aja bisa baik dengan orang lain
di luar sana, orang-orang hebat yang ada di luar sana. Sedangkan dengan
pembantu yang nyata-nyata banyak berjasa dalam kehidupan kita, kita gak bisa
menghargainya. Dengan cara yang seperti itu, sama saja kita membohongi diri
sendiri. Kita gak jujur sama diri sendiri, dan itu hanya akan berbuah percuma,
Percuma kita baik dengan orang, karena itu hanya sebuah kepura-puraan belaka.
dan banyak percuma-percuma yang lain :).
Banyak kasus pembunuhan terjadi di rumah-rumah
besar, dan yang melakukannya adalah orang yang berstatus mantan-mantan yang ada
hubungannya dengan rumah tersebut. Mantan pembantu, mantan supir, mantan tukang
kebun, mantan satpam. Itu karena apa coba? karena ada unsur sakit hati, balas
dendam, dan banyak lainnya. Penyebabnya adalah diri kita sendiri, bukan orang
lain.
Saya
menulis apa yang tak pernah saya sampaikan kepada bos-bos yang menjadi mantan
bos saya. Karena saya takut, saya minder, dan saya gak berani. Sungguh luar
biasa media Blog dan Internet ini. Saya bebas menuliskan apa yang menjadi
unek-unek yang saya pendam lama. Saya sering menuliskannya, saya juga sering
menyinggung dalam blog ini, tapi saya sendiri lupa apa judulnya hehe.
Pak Buk boss yang terhormat,
Saya
tahu saya hanya bekerja di rumah mewah bapak dan ibu, saya juga tahu saya hanya
seorang pembantu rumah tangga di rumah mewah ini. Saya tahu saya orang yang gak
berpendidikan tinggi, saya hanya lulusan, SD, SMP dan pendidikan saya yang
rendah di desa yang gak pernah maju sama sekali di banding kota yang bapak
ibu tempati.
Tapi,
masak iya saya harus menerima perlakukan yang semena-mena, menghina, seenaknya
sendiri, bentak saya sesuka bapak dan ibu inginkan. Saya hanya manusia biasa,
saya sama dengan bapak dan ibu, saya juga ingin di hargai dan saya juga punya
sakit hati. Bagaimana jika ibu dan bapak yang terhormat jika berada di posisi
saya?
Dengan
surat terbuka ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang gak pernah ibu bapak
ingin tau. Apakah bapak ibu mengerti apa yang sedang saya rasakan ketika ibu
bilang bodoh, mengomel, pembantu gak berguna dan selalu saja melakukan
kesalahan.
Saya
berfikir saat itu adalah neraka buat saya. Saya tahu saya hanya bekerja, saya
juga tahu saya hanya ikut makan, ikut minum, ikut di rumah mewah bapak dan ibu
tempati. tapi kenapa harus hal seperti ini yang saya terima. Kita sama sama
membutuhkan bukan?. Saya minta maaf jika memang saya terkesan sangat bodoh,
tapi tolong perlakukan saya seperti manusia lain yang berperasaan dan tak
membuat sakit hati.
Terimakasih.
Saya
hanya menyampaikan apa yang saya rasakan pada waktu itu, mungkin perasaan ini
mewakili orang-orang yang sekarang berada di rumah-rumah mewah dan kurang
beruntung dengan bos yang baik. Saya dan orang-orang yang pernah merasakan hal
ini, merasakan betapa beratnya hidup yang sebenarnya, betapa kita harus bisa
menjaga dan memahami orang lain. Dan begitu berartinya arti sebuah saling
memahami kepada sesama. Meminta dengan penuh rasa hormat, Hargai orang yang
anda anggap pembantu jika anda belum melakukannya.
Jika salah di tegur, namun tidak terlalu menyakiti,
Ingat kehilangan sosoknya sebagai pembersih rumah yang baik, Penyiap baju yang
rapi dan apapun itu sebelum kita benar-benar dibikin repot hanya untuk mencari
pengganti pembantu. Itu gak mudah, Dan kadang kita memang terlalu sulit
mengalahkan ego. Mari sama sama belajar, saya dan teman-teman saya akan
belajar menjadi pembantu yang baik, begitupun untuk anda para Majikan yang terhormat.
Catet! yang ini bukan pembantu rumah tangga lho ya, |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar